Aku tak ingin larut. Kau tau? Gula
dan Kopi. Mereka larut menjadi nikmat. Begitu pula dengan larutan larutan lain
yang sering kita nikmati. Bahkan diantaranya pahit menyembuhkan. Namun, jika
itu Kopi dan Sirup Melon? Tak bisa kubayangkan rasanya. Maka dari itu aku tak
ingin larut. Aku adalah Kopi. Mungkin bisa jadi kau adalah Sirup Melon. Kita
adalah dua hal yang nikmat. Tapi tak dapat disatukan. Jika aku berusaha
terlarut, maka apa jadinya kita nanti? Menjadi satu larutan tak terpisahkan,
tak dapat diuraikan kembali. Tak dapat dinikmati. Terbuang dan Terlupakan.
Mungkin engkau terlihat begitu segar. Tapi aku? Terlihat hitam, masam, dan
sering kali pahit. Mungkin kita bisa jadi luar biasa jika dinikmati dalam
perbedaan. Kita akan tak pantas menjadi larutan. Untuk itu aku tak ingin larut,
meski dalam hati entah sadar atau tidak, kusebut namamu, kusenandungkan lagumu,
dan berharap engkau menjadi air atau gulaku.
ninawibi
No comments:
Post a Comment