POPULER MINGGU INI

Saturday, October 20, 2018

MALAM MELAYANG


Aku, Aku tak tahu yang kupikirkan. Aku tak tahu apa yang kurasakan. Mataku menatap karya sastra. Tanganku menggenggam, membalik balikkan seiring mataku melahap karya karya itu. Tapi, tak satu pun dapat kumaknai. Ini kah yang orang katakan pikiran melayang? Oh, sekarang aku dapat merasakannya. Gejolaknya, gemuruhnya, terus menerus, ini itu, ini itu, tidak, bukan, bukan itu, iya, ini, memang benar adanya. Aku tak tahu bagaimana pikirku menggerakkan tubuhku, rautku, tanganku, mataku. Aku rasa gerakan – gerakan itu sungguh tak terkendali. Didalam otakku seakan ada yang bergemuruh, seolah ada yang memaksa untuk keluar, seolah ahentahlah apa ini. Entah bagaimana ku ungkapkan. Mungkin aku hanya tak mengerti. Aku hanya ragu, bimbang, tak menentu. Apa aku ini, ada apa denganku. Aku sungguh tak dapat mengerti aku. Tak dapat kendalikan aku, tak dapat apa pun itu padaku. Aku hanya sebuah kehampaan, aku hanya sebuah kebimbangan.
Aku yang tak mengerti. Bisakah engkau artikan ini untukku?
                Aku termenung dengan buku dan pena dihadapanku sekarang, tapi entah harus kuapakan mereka. Entah harus aku jadikan apa mereka. Aku terdiam. Kupejamkan mataku, kurasakan ragaku, lebih dalam lagi, jiwaku. Kunikmati kesepian, suara detik jam hijauku diatas mejaku. Semakin dalam kurasakan kesunyian malam. Bisa kau dengar? Ya. Itu. Suara malam. Ku dengar, dan coba kurasakan suara malam ditelingaku. Kupejamkan mataku sambil kuresapi sunyinya malam berbaur dengan irama detik jam diatas mejaku. Kemudian ku raih penaku, ku goreskan pada buku ku. Tetap dalam diam. Sampai pada bait bait yang kau baca ini. Aku masih menikmati kesunyian malam, namun kali ini, ditambah dengan irama goresan pena pada lembar buku ku dan suara gerak tanganku seiring paragraf paragraf ku susun kata demi kata. Tentang malam. Masih tentang malam ini dan kesendirian ini. Malam dan aku. Sunyi.
Ninawibi

Thursday, September 20, 2018

KATA KATA





Kenapa aku kasih judul tulisan ini kata kata? Dan kenapa kata kata ditulis tanpa -? Kenapa ya? Pertama, judulnya kata kata, karena memang ini adalah susunan dari kata kata dari satu kata, dua kata, tiga kata, entahlah dari berapa tulisan ini nantinya. Kenapa ditulis tanpa -? Karena sesungguhnya, kata tak perlu – untuk menjadi kata kata, tak perlu tanda sambung karena kata mampu terangkai indah begitu adanya, sengaja tanpa tanda penghubung karena memang telah terhubung.

Kata kata, jika satu kata akan memberikan satu arti, jika lebih dari satu kata, akan memberikan arti yang lebih, jika kuberikan banyak kata, apakah akan memberikan arti lebih bagimu? Apa dengan satu kata mampu membuatmu berarti? Jika kurangkai kata, apakah akan kau rangkai arti? Jika kususun kata, apkah kau susun arti? Jika ku kata kan kata? Apakah akan kau arti kan arti? Jika aku berkata, apakah akan berarti?

Apa sudah cukup ku presentasikan arti kata? Sepertinya otak ku terhenti, terhenti karena kata. Arti kata, kata apa? Kata ini? Kata itu? Apa cukup kata ini memberi arti? Atau memang kata itu kurang berarti? Bukankah, arti kata sudah terbakukan? Ah itu kan kata kata. Kata ku, kata katatak punya arti. Tapi sangat berarti jika kita katakan berarti, akan sangat berarti jika kita mengartikan kata.

Lalu, sebenarnya, apa arti kata? Coba saja baca, lalu pejamkan matamu, apa kau temukan arti kataku? Tentu saja dengan sedikit berimajinasi dan ber kata dalam hati.

With love,

Ninawibi

Wednesday, September 19, 2018

ES KRIM TENTREM SOLO



                Halo halo, kamu lagi cari referensi tempat yang segar segar? Ini nih, aku rekomendasiin tempat makan ice cream (Es Krim) di Solo yang wajib kamu cobain.
                Jadi ini adalah salah satu tempat legendaris di Solo. Namanya Es Krim tentrem. Disini banyak banget pilihan Es Krim. Selain Es Krim, kamu juga bisa pilih pilih cemilan gurih dan manis buat nemenin kamu makan Es Krim. Eskrim Tentrem ini ada di pinggir jalan protokol Solo (Jalan Slamet Riyadi, Solo), ada di pojok traffic led, sebelah kiri jalan. Strategis banget tempatnya, apalagi deket jalan Gatot Subroto Solo yang banyak mural kerennya.

                Es Krim Tentrem ini jenis Eskrimnya beda ya sama Tempo Gelato yang juga legend banget di Jogja. Es Krim Tentrem ini lebih mirip punya Zangrandi di Surabaya dan Ice Cream di toko Oen Malang. Untuk jenisnya apa sih aku kurang paham juga hehehe. Yang pasti ini enak banget, variatif dan lucu bentuknya. Selain bentuk Es Krim nya yang lucu, tempatnya juga asik dan lucu. Ada 3 lantai lho! Dan yang lantai 3 ini lebih sering dipakai untuk tempat acara acara pertemuan kayak arisan gitu.
                Aku sangat rekomin kalian buat coba yang vanila. Terserah untuk variasi Es Krim nya, tapi wajib banget yang vanila OK! Ini enak banget. Ya meskipun selera itu relatif ya, tapi ini aku rekom banget serius. 
                Untuk fasilitas penunjang lainnya, toilet ada di setiap lantai, ada juga musholla di lantai 3. Untuk harga disini juga cucok. Es Krim nya enak, harganya juga enak hehehe. Jadi kalo kalian lagi liburan ke Solo, jangan lupa mampir disini ya, deket sama Keraton Solo, Klewer, dan sekitarnya.
                Oh ya, ini nih menu menunya, buat kalian yang penasaran apa aja menu di sini.







Friday, July 20, 2018

DARI MANAKAH ???




Dari manakah?
Dari manakah pikir itu? Dari manakah ide itu? Dari manakah kata itu? Darimanakah kalimat itu? Bukankah kalian lihat? Bukankah kalian membacanya? Itu semua berpola? Bukankah itu semua adalah pengembangan dari ide ide dasar yang telah ada? Begitu terlihat, begitu tak terlihat. Tergantung bagaimana kita mampu mengupas dan menjabarkan.

Sudah!
Sudah terlalu banyak masalah yang dihadapi oleh bangsa ini, terlalu banyak malah. Apakah juga ada begitu banyak solusi yang mengimbangi masalah masalah yang terlalu banyak itu? Kita bangsa yang besar dengan rakyatnya yang kuat, kuat bermasalah, kuat menanggung masalah, kuat menghadapai masalah.

Dari manakah?
Darimanakah sumber masalah itu? Dan dari manakan solusi itu? Dari manakah? Dari saya kah? Dari anda kah? Dari kami kah? Dari mereka kah? Dari mana? Apa anda tahu? Saya tak tahu! Apa kalian tahu? Kami tak tahu! Lalu dari manakah masalah? Dari manakah solusi? Apakah yang bermasalah? Apakah solusinya? Bagaimana itu bisa menjadi masalah? Bagaimana itu bisa menjadi solusinya? Bagaimana ia dikatakan masalah? Bagaimana ia dikatakan solusi?

Oh!
Oh! Apa yang telah aku pikirkan? Oh! Apa yang telah aku tuliskan? Oh! Apa yang telah aku curahkan? Oh! Sungguh aku tak tahu dari manakah ini semua berasal! Mungkin bisa begitu indah, mungkin bisa begitu buruk. Mungkin begitu berguna, mungkin hanya menjadi susunan kata tak bermakna. Mungkin! Mungkin tak berarti bagimum tapi berarti bagiku, atau mungkin justru aku tak mengerti apa yang telah aku tuliskan!

Ah!
Ah! Ini dia ku temukan sebuah masalah. Lalu apakah kalian temukan solusinya? Ah! Aku tidak bisa hanya diam. Tolong katakan sesuatu! Tolong jelaskan sesuatu! Tolong berikan aku sebuah solusi! Tolong! Aku haus dahaga lapar kelaparan. Aku bingung kebingungan. Mungkin tidak memulai segalanya adalah sebuah solusi. Atau justru memulai segala nya justru sebuah solusi dari masalah masalah yang lain. Terkait mengait. Untung menguntungkan.
Lalu, dari manakah ini harus diakhiri? Apa cukup sampai disini?

Bandung,

ninawibi

Thursday, June 7, 2018

UNTUKMU DARIKU


Salam Hangat,
Kepada Para Pembaca yang terhormat,

Ketika sulit untuk mengungkapkan, bahkan berkata. Ketika sulit untuk bersuara, bahkan bercerita dalam untaian kata. Ketika semua menutup mata, telinga, dan tutur. Ketika semuanya justru terabaikan, terpendam, terkubur dalam. Ketika semuanya terbungkam. Ketika begitu terasa sulitnya merangkai kata, bagaimana aku mampu berkalimat? Bagaimana aku mampu bercerita? Bagaimana mampu aku mengungkapkan? Bagaimana? Hanya satu yang mampu ku ukirkan. Senyuman penuh harap. Senyuman berjuta makna yang aku harapkan pengertian. Senyuman yang kuharapkan mampu menggambarkan aku. Tapi bagaimana jika senyum pun sulit ku ukir? Senyumpun terasa begitu melelahkan, letih, dan membuatku merasa begitu tersakiti? Lalu bagaimana? Harus seperti apakah aku? Harus bagaimanakah aku? Ini sulit untukku, ini menyksaku. ini sungguh sungguh membuatku begitu kelelahan. Haruskah kusalahkan keadaan? Haruskah ku salahkan aku? Sepertinya tidak harus kusalahkan apapun, tidak harus kusalahkan siapapun. Ini hanya masalah berpikir dan terpikir. Karena yang terpikirkan adalah yang akan terjadi. Dan apakah ini benar terjadi? Apakah ini adalah Nyata?


With Love,
Ninawibi