Ya begitulah hujan, turunnya tak terkira, datangnya tiba tiba, begitu pula perginya. meninggalkan genangan, yang hanya akan hilang oleh panasnya cuaca. Ya sama denganmu, yang datangnya tiba tiba, begitu pula saat perginya. meninggalkan kenangan, yang tak akan hilang hanya karena tak bersama. Mengapa ya kita dipertemukan jika hanya akan berakhir dengan perpisahan? Mengapa ya kita dibiarkan bersama jika nantinya berakhir dengan kesendirian? Kata orang, itu sebagai pelajaran. Kata orang itu namanya keseimbangan. Apa iya kita harus belajar dengan melalui kesedihan? Apa iya keseimbangan itu harus bertemu dengan kehampaan? Yang ku tahu, hidup memang berupa rupa. Kebahagiaan, kesedihan, dan kehampaan itu kita yang ciptakan.
Jakarta, 28 November 2020
ninawibi
No comments:
Post a Comment