Terkadang
aku benci sang malam
Karena disitu
aku bertemu dengan dirinya
Terkadang aku
benci kesepian
Karena disitu
aku bertemu bayangnya
Terkadang aku
benci kebingungan
Karena disitu
aku bertemu kenangan tentang dirinya
Terkadang aku
benci diriku
Karena aku tak
sungguh sungguh mengikhklaskannya
Terkadang aku
benci diriku
Karena menaruh
sedikit harap darinya
Terkadang aku
marah
Karena mengapa
hanya ada dia
Terkadang aku
sedih
Karena mengapa
selalu tetap dia
Terkadang aku
kosong
Karena mengapa
tak ada dia
Terkadang aku
merasa benar karena tak lagi bersamanya
Tapi lagi
lagi, itu hanya terkadang
Terkadang aku
berpikir
Apa yang
sebenarnya aku pikir?
Terkadang aku
berpikir
Ini Sakit.
Perih. Tapi masih sering ku ungkit
Terkadang
aku berpikir
Mengapa harus
ada mengapa? Sehingga harus kucari alasan
Sebab dan
Akibat
Yang namanya
luka, tak akan pernah kembali seperti semula
Yang namanya
luka, akan selalu meninggalkan bekas
Yang namanya
luka, pasti mengukir sejarah