POPULER MINGGU INI

Wednesday, December 14, 2016

NEGERI DONGENG

Kubiarkan jariku menari diatas note note keyboard hitam diantara abu abu,  menemani lagu lagu mendayu yang semakin membuat lengkap memecah sepi memecah sunyi. Iringan musik yang menyatu dengan gerakan jemari ku serta bunyi bunyi yang ditimbulkannya. Aku coba berpikir kearas tapi tak tau apa yang aku pikirkan. Aku selalu bingung. Aku selalu membuat jariku menari tak terkendali mengikuti irama, membuatnya terus menciptakan untaian untaian lembut kata kata untuk menyapamu, untuk menyapa semua untuk membuat kesan yang indah membuat sebuah cerita, kisah yang semakin membuatmu hanyut.
Hei, sang hitam mulai merajai sang putih, sang hitam mulai merasuk, dalam dan semakin dalam untuk jelajahi sang putih. Semakin hitam semakin terukir, semakin tersusun semakin terangkai. Sang hitam mulai mendekatimu, mulai memasukimu mulai menyerangmu. Hitam. .  hitam. . putih. .  putih. . sang hitam mulai mengeluarkan senjata siap melakukan gncatan senjata terhadapmu. Apakah sang putih siap untuk menyambut sang hitam, apa dirimu siap dengan perang ini? Perang yang menciptakan cerita, menciptakan dongeng, menciptakan kisah anak anak yang mampu memberikan candu, candu terhadapmu, candu terhadapku, semakin jauh semakin tercipta, semakin jauh semakin dirimu menemukan kisah kisah, dongeng dongeng klasik. Hei lihat! Siapa disitu? Apakah sang putri dengan pangerannya? Ataukah penyihir yang saedang menjelma menjadi seorang permaisuri?  Oh, ternyaata hanya aku dan kamu yang sedang berusaha bersatu memahami peristiwa sang hitam dan sang putih.