POPULER MINGGU INI

Wednesday, December 14, 2016

NEGERI DONGENG

Kubiarkan jariku menari diatas note note keyboard hitam diantara abu abu,  menemani lagu lagu mendayu yang semakin membuat lengkap memecah sepi memecah sunyi. Iringan musik yang menyatu dengan gerakan jemari ku serta bunyi bunyi yang ditimbulkannya. Aku coba berpikir kearas tapi tak tau apa yang aku pikirkan. Aku selalu bingung. Aku selalu membuat jariku menari tak terkendali mengikuti irama, membuatnya terus menciptakan untaian untaian lembut kata kata untuk menyapamu, untuk menyapa semua untuk membuat kesan yang indah membuat sebuah cerita, kisah yang semakin membuatmu hanyut.
Hei, sang hitam mulai merajai sang putih, sang hitam mulai merasuk, dalam dan semakin dalam untuk jelajahi sang putih. Semakin hitam semakin terukir, semakin tersusun semakin terangkai. Sang hitam mulai mendekatimu, mulai memasukimu mulai menyerangmu. Hitam. .  hitam. . putih. .  putih. . sang hitam mulai mengeluarkan senjata siap melakukan gncatan senjata terhadapmu. Apakah sang putih siap untuk menyambut sang hitam, apa dirimu siap dengan perang ini? Perang yang menciptakan cerita, menciptakan dongeng, menciptakan kisah anak anak yang mampu memberikan candu, candu terhadapmu, candu terhadapku, semakin jauh semakin tercipta, semakin jauh semakin dirimu menemukan kisah kisah, dongeng dongeng klasik. Hei lihat! Siapa disitu? Apakah sang putri dengan pangerannya? Ataukah penyihir yang saedang menjelma menjadi seorang permaisuri?  Oh, ternyaata hanya aku dan kamu yang sedang berusaha bersatu memahami peristiwa sang hitam dan sang putih.

Monday, August 22, 2016

RASA???

Halo kamu.. kamu yang selalu lalu lalang diseluruh bagianku.
Hmm. . indah memang saat semua indah. indah memang saat kita melihat dari sudut keindahan. luar biasa ciptaan Sang Kuasa.
Rasa. rasa yang ada, rasa yang tak ada. rasa yang kita adakan, rasa yang tak kita adakan. rasa yang selalu ada, rasa yang tak selalu ada. apa itu rasa? rasa yang dapat kita tafsirkan dengan panca indra, ataukah rasa yang tak tertafsirkan oleh panca indra kita. lalu apa rasa itu? rasa yang terasakan, rasa yang tak terasakan. rasa yang kurasa, rasa yang tak kurasa. rasa yang kau rasa, rasa yang tak kau rasakan. bagaimana rasa itu dapat terasakan? bagaimana rasa itu tak terasakan? bagaimana aku dapat merasakan? sementara kau tak merasakan? bagaimana kau dapatmerasakan? sementara aku tak merasakan. bagaimana? mengapa? apa itu rasa? aku berhenti sejenak, menarik nafasku, mencoba merasakan. tapi apa yang kurasa? aku tak merasa. kuputar oikirku, mencoba merasa. lalu apa yang kudapat? aku tetap tak merasa. kurenunkan pikirku, kupejamkan mataku, hmm aku tetap tak merasa. lalu apa rasa itu? apa kau merasa apa yang tak kurasa? atau apa kau merasa apa yang kurasa? begitu luarbiasa jumlah rasa. hingga aku tak mampu gambarkan, aku tak mampu tuliskan, bahkan seperempatnya. lalu dari begitu banyak rasa yang ada, apa tak ada satu pun rasa yang kau rasa, sama dengan apa yang kurasa? aku harap aku dapat merasakan apa yang kurasa, sebagaimana kau merasa. begitu banyak rasa yang ada membuat aku sulit merasa sama dengan apa yan kau rasa. membuat kau sulit merasakan apa yang kurasa, apa yang mereka rasa, apa yang kami rasa, apa yang kita rasa. rasa, rasa, rasa, coba rasakan, cobalah merasa. dan coba untuk terasa. merasakan rasa yang ada, merasakan begitu beragamnya rasa yang ada, agar aku mampu merasa. agar kau mampu terasa.



Nina Wibi,


22 Agustus 2016