Kubiarkan
jariku menari diatas note note keyboard hitam diantara abu abu, menemani lagu lagu mendayu yang semakin
membuat lengkap memecah sepi memecah sunyi. Iringan musik yang menyatu dengan
gerakan jemari ku serta bunyi bunyi yang ditimbulkannya. Aku coba berpikir
kearas tapi tak tau apa yang aku pikirkan. Aku selalu bingung. Aku selalu
membuat jariku menari tak terkendali mengikuti irama, membuatnya terus
menciptakan untaian untaian lembut kata kata untuk menyapamu, untuk menyapa
semua untuk membuat kesan yang indah membuat sebuah cerita, kisah yang semakin
membuatmu hanyut.
✌
Hei,
sang hitam mulai merajai sang putih, sang hitam mulai merasuk, dalam dan
semakin dalam untuk jelajahi sang putih. Semakin hitam semakin terukir, semakin
tersusun semakin terangkai. Sang hitam mulai mendekatimu, mulai memasukimu
mulai menyerangmu. Hitam. . hitam. .
putih. . putih. . sang hitam mulai
mengeluarkan senjata siap melakukan gncatan senjata terhadapmu. Apakah sang
putih siap untuk menyambut sang hitam, apa dirimu siap dengan perang ini? Perang
yang menciptakan cerita, menciptakan dongeng, menciptakan kisah anak anak yang
mampu memberikan candu, candu terhadapmu, candu terhadapku, semakin jauh
semakin tercipta, semakin jauh semakin dirimu menemukan kisah kisah, dongeng
dongeng klasik. Hei lihat! Siapa disitu? Apakah sang putri dengan pangerannya? Ataukah
penyihir yang saedang menjelma menjadi seorang permaisuri? Oh, ternyaata hanya aku dan kamu yang sedang
berusaha bersatu memahami peristiwa sang hitam dan sang putih.