POPULER MINGGU INI

Sunday, November 16, 2014

SIAPA MUSUH SIAPA???


Aku ingin meneriakkan suara terkencangku. Aku ingin melemparkan semua benda yang ada dijangkauanku. Aaaaaahhhhh!!!!! Apa yang sudah terjadi??? Ini tak seharusnya terjadi! Semua yang sekian lama aku jaga dengan segala cara, dengan segala perjuangan yang selalu aku juangkan. Tapi apa yang terjadi sekarang?? Aku benar benar ingin berteriak. Apa yang sudah merasukiku?? Apa yang sudah menguasai jiwaku?? Apa ini?? Sesuatu yang dulunya pernah kujumpai. Sesuatu yang dulunya pernah aku hilangkan. Apa ini? Datang, berusaha menjajah pikiranku, berusaha mengalahkan pertahananku. Berusaha menghancurkan benteng yang sudah susah payah aku bangun dengan segala kekuatan, segala kemampuan yang aku miliki.


Aku berusaha melawan. Kukerahkan segala senjata yang aku miliki. Ku pertaruhkan semua kekuatan yang telah aku simpan. Tapi apa daya? Sesuatu itu mulai menggetarkan gerbang bentengku. Sekali, dua kali, berkali kali membentur, hujan panah, meriam meriam yang terus diluncurkan. Menyisahkan aku, yang meringkuk sendiri dalam ruang gelap. Ruang tak bercahaya, ruang dengan kehampaan, berusaha menemukan apa yang sedang menyerangku, apa yang sekarang sedang mengendalikan diriku??
Apa yang aku lawan? Siapa musuhku? Mengapa sesuatu itu begitu kuat? Aku semakin meringkuk, sementara serangan bertubi tubi berusaha meruntuhkan bentengku. Aku terdiam berusaha terus bertahan berusaha mengucapkan mantra mantra agar bentengku tetap berdiri. Agar bentengku tetap melindungiku, melindungi bagian yang sebenarnya berusaha aku hilangkan. Tak seharusnya kujaga sedemikian hebat. Ini membuatku benar benar berantakan. Ini membuatku benar benar ada dalam kehancuran.
Stop! Aku mohon dengan segala hormat. Jangan terus menerus menyerangku. Aku tak siap. Bentengku sudah tak layak lagi melindungiku. Aku mohon hentikan segala serangan. Aku mohon dengan apapun itu. Jangan berusaha meruntuhkan bentengku. Jangan berusaha merasukiku. Jangan berusaha menguasai pikiranku. Tolong hentikan segala bentuk seranganmu.

Sunday, November 2, 2014

BLORA BLORA BLORA

hai guys, apa kabar?? lama enggak menyapa kalian *bighug kali ini aku bakalan nge posting pengalaman kulineran di Blora Jawa Tengah.
Blora adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah. Jadi kalo dari Surabaya, lewat tol Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Cepu, sampek deh di Blora. Kali ini momen kita ke Blora adalah ngasih kejutan buat salah satu kawan kami tercinta Nevrina Dwi Aryani . Aku, Bela, Mas Black, Mas Ryan, Mas Dayat, Ilmam, tergabung dalam tim sukses acara "Kejutan untuk Nevrina di Blora" gagasan dari Mas Black. hehehe. Ceritanya, kita ke Blora diam diam tanpa sepengetahuan Nevrina. . dan kita berhasil bikin Nevrina kaget sekaligus gak percaya kalo kita ada didepannya =D Hapee B.Day ya kakak Nevrina. . .
Setelah kita kasih kejutan buat Nevrina, kita jalan ke salah satu waduk alami di Blora, yaitu Waduk Ngreneng. . ini nih waduknyaa (sorry dominan orangnyaa. hehe.). waduknya bagus, yaa buat foto foto, selfie lumayanlaaahh. . buat menenangkan diri, merenungi keadaan juga bisa. hehe.


nah, abis dari waduk, kita ke alun alun Blora, saatnya kulineran. . . 
ada dua kuliner yang kita cobain. ada Sate Ayam Blora terus ada Es Jati Khas Blora.


Yang di atas itu penampakan dari Sate Ayam Blora. satenya yang pasti enak. manis. ada dua macem bumbu. yang satu bumbu kuning, persis sama bumbu sayur punya Sate Kere nya Jogja. kalo bumbu coklatnya dari kacang, rasa rempahnya kuat. kalo aku sih yes buat bumbu coklatnya. Bisa ditemuin di sekitar Alun Alun Blora.





nah ini Es Jati Khas Blora. . . itu ada penampakan dari Es nya sama gerobak dorong yang jual Es, tapi bapak bapak penjualna gak ikutan foto. beliaunya gak mau siiih. . Es Jati Khas Blora, dibuat dari daun cincau hijau sama campuran daun jati. tapi kata bapaknya, jatinya harus pas. karna bisa pait kalo terlalu banyak. kuah dari es jati dari santan dan gula, warnanya bisa ijo gitu. hehe. terus model cincau hijau dan daun jati kayak jelly enak pokoknya. . wajib coba. ini juga kita temuin di Alun Alun Blora. kita juga sempet bantuin bapaknya cuci gelas sama beresin gerobak. soalnya kita jadi pembeli terakhir. esnya enak. jadi laris. kalo ke Blora, jangan sampek gak cobain ini es!!
itu tadi referensi kuliner Khas Blora yang bisa kalian cobain, eh salah, wajib kalian cobain kalo ke Blora!! oke, sampai jumpa di posting selanjutnya guys. . .

Monday, June 23, 2014

SELAMAT HARI KRIDA PERTANIAN KAWAN !!!



Selamat Hari Krida Pertanian ke 42 kawan kawan !!! ini aksi kita dari kawan kawan Himmagri FP UPN "Veteran" Jawa Timur, Permaseta FP UB, Himasep FP Unitri, yang terhimpun dalam Perhimpunan Organisasi Profesi Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Indonesia (POPMASEPI) dalam rangka memperingati Hari Krida Pertanian ke 42. kami mengumpulkan tanda tangan dari warga Surabaya yang berlalu lalang di Car free day di Jalan Raya Darmo Surabaya, serta menampung aspirasi mereka untuk pembangunan pertanian kedepan di Indonesia.
22 Juni kita turun ke jalan berorasi, bernyanyi menyampaikan salam para petani pada warga Surabaya, menyampaikan salam petani yang telah menanam, merawat, hingga memanen hasil panen yang dapat kita nikmati bersama setiap harinya.sebelumnya, tanggal 21 Juni 2014, kita gelar aksi bagi bagi sayur gratis. sayur dari petani lokal Surabaya di Taman Apsari depan Gedung Grahadi, yang mendapat banyak respon dari masyarakat sekitar, hingga menimbulkan sedikit kemacetan. 


21 Juni tepatnya Hari Krida Pertanian ke 42, kita usung tema "Dari Kita, Oleh Kita, Untuk Kita, Petani Indonesia". diharapkan aksi ini bisa mempublikasikan keberadaan Hari Krida Pertanian yang merupakan bentuk rasa syukur dan menghargai kerja keras para petani merawat tanamanya. diharapkan pula mampu membuka mata masyarakat sekalian, bahwa pentingnya pembangunan pertanian di Indonesia mengingat kita merupakan Negara Agraris yang sebagian besar penduduknya adalah seorang petani. kami juga ingin membuktikan pada Indonesia bahwa, "Kami Ada untuk Indoneisa" POPMASEPI JAYA !!!

Thursday, January 23, 2014

SIDOMULYO PUNYA CERITA



Akhir Mei 2013 kemarin, saya turut serta, berpartisipasi aktif dalam kegiatan “Pekan Keprofesian dan Pengabdian POPMASEPI (PKPP Bina Desa). Kegiatan ini merupakan salah satu progra kerja POPMASEPI (Perhimpunan Organisasi Profesi Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Indonesia) dan HIMASETA FP Universitas Jember. Peserta dari kegiatan ini merupakan mahasiswa sosial ekonomi pertanian (Agribisnis) tinkat nasional. Sayangnya kegiatan ini berlangsung cukup singkat, 3 hari 2 malam, di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupten Jember, Jawa Timur. Desa Sidomulyo didominasi perkebunan kopi.
Saya dan 2 orang teman saya, satu delegasi dari Universitas Trunojoyo Madura, satu delegasi dari Universitas Sebelas Maret, Surakarta, menginap dan beraktivitas bersama di rumah Bapak Laksono. Selain seorang buruh tani, Bapak Laksono juga sebagai “buruh lepas”. Istrinya seorang buruh tanni di kebun kopi milik keluarganya. Pada saat kita menginap dirumah Bapak Laksono, beliau sedang mendapat job untuk menebang kayu dan memotong – motong kayu. Karena teman say dari UTM laki – laki, ia ikut serta bekerja bersama Bapak Laksono. Pagi setelah Shubuh, mereka berangkat. Tinggallah saya dan teman saya dri UNS. Kami berdua dirumah membantu istri Bapak Laksono mengerjakan pekerjaan rumah tangga, seperti memasak, membersihkan rumah, cuci piring, dsb. Setelah itu, kami berbekal arit, berjalan menuju kebun kopi. Kami menyiangi gulma yang ada disekitar pohon kopi. Disini saya merasa malu karena tenega saya yang masih muda ini kalah dengan tenaga ibu Bapak Laksono yang juga ikut menyiangi rumput bersama saya, teman saya, dan istri Bapak Laksono. Saya merasa cepat lelah dan paranoid dengan belalang yang melompat kesna kemari menghindari sabetan arit saya (saya sedikit phobia dengan hewan satu ini.). Belum sampai Dhuhur seperti biasa mereka pulang dari kebun, mereka menyudai aktivitas karena melihat kami yang sudah kelelahan.
Sore hari kami sempatkan untuk mengajar anak – anak disekitar rumah Bapak Laksono, termasuk anak dan saudara Bapak Laksono, pelajaran – pelajaran sekolah. Saya kagum dengan semangat belajar mereka.


Desa Sidomulyo ini sangat dingin. Sehingga setiap pagi saya segera menuju tungku untuk menghangatkan badan. Disini saya belajar cara menyalakan api di tungku. Ini cukup sulit. Malah hari menjelang kepulangan kami ke kota masing – masing kami melakukan Forum Group Discussion (FGD) bersama stakeholder. Malam itu dihadiri kepala desa, ketua gapoktan, dan beberapa jajaran orang – orang berpengaruh di Desa Sidomulyo. Dari 16 rumah yang ditempati, saya dapat menarik kesimpulan permasalahan yang terjadi di Desa Sidomulyo ini.
Terdapat 19 permasalahan setelah saya simpulkan, yaitu :
  1. Lahan merupakan sewa dan sempit
  2. Pendidikan rendah
  3. Prediksi cuaca yang kurang tepat
  4. Status mereka Buruh Tani
  5. Birokrasi peminjaman modal, koprasi dll ribet
  6. Keamanan yang kurang
  7. Pembagian untung kurang jelas
  8. Butuh Penyuluh
  9. SDM Tua / kurang
  10. tidang mengikuti koprasi / Kelompok tani
  11. Lahan jauh
  12. Butuh obilitas
  13. Bahasa tidak Nasionalis
  14. Hasil panen tidak berimbang (kurang)
  15. Kopimerupakan tanaman tahunan
  16. Kualitas kurang baik
  17. Harga kopi tidak jelas sehingga seringkali merugikan petani
  18. Polapikir yang masih sempit. Hanya berpikir untuk hari ini.
  19. Gagal panen karena hama
Dari 19 permasalahan tersebut di dominasi oleh 4 permasalahan yaitu yang pertama, Lahan merupakan lahan sewa dan relatif sempit, biro krasi dalam peminjaman modal, koprasi, dll kurang bersahabat (ribet), sehingga banyak petani yang tidak terdaftar di koprasi dan kelompok tani, lahan yang jauh, sehingga membutuhkan mobilitas yang terjamin.
Beberapa solusi yang ditawarkan antara lain :
  1. lahan yang dekat dengan pemukiman diolah bersama
  2. sistem tumpang sari di sekitar tanaman kopi
  3. sewa ke perhutani minim. Ini memerlukan bantuan pemerintah. Karena mendapat penghargaan “ integrated farming” Desa Sidomulyo dianggap sudah makmur
  4. mengoptimalakan lahan dengan intensifikasi pertanian
  5. pengaturan keuangan untuk memperluas lahan
  6. penggunaan teknologi yang mendukung disetiap subsistemnya mulai sarana prasarana, usaha tanu, pengolahan hasil, pemasaran.
Kesimpulan dari saya pribadi dari permasalahan diatas adalah sebagai berikut:
  • meskipun buruh tani, kalau dioptimalkan panennya, harga jelas, dan pembagian untung yang jelas, pasti oke.
  • Kalau kopi merupakan tanaman tahunan, berarti perlu sesuatu untuk dapat memenuhi kebutuhan hariannya.
  • Harus ada konsentrasi di Sub Sistem 3! sebelum pemasaran kopi, perlu diolah agar jadi pendapatan harian bukan tahuanan.
Dari sini perlu dipikirkan usaha apa yang tepat di Subsistem 3 yaitu pengolahan hasil, serta butuh penyedia harian bagi petani, misalnya dari sistem tumpangsari, ditanam tanaman yang dapat memenuhi kebutuhan harian para petani..
Ayo guys, kirim komentar anda – anda sekalian untuk membantu pembangunan Desa Sidomulyo khususnya dan para petani rakyat Indonesia pada umumnya.

MERDEKA !!!
HIDUP PETANI INDONESIA !!!

Thursday, January 2, 2014

TAU TAU, TAU

Tau enggak? Enggak tau? Pasti enggak tau. Aku aja enggak tau. Apalagi situ. Eh, apa situ tau apa yang enggak aku tau? Emm, atau bisa jadi aku tau apa yang situ enggak tau. Tunggu tunggu, jangan jangan kita sama sama tau? Widiw, atau atau, kita sama sama enggak tau? Lha terus yang tau siapa? Yang enggak tau siapa? Dia? Mereka? Atau siapa? Aku tau kamu tau, aku enggak tau kamu enggak tau, aku tau kamu enggak tau, aku enggak tau kamu tau. Kalo aku tau kamu tak kasih tau, kalo kamu tau aku dikasih tau, kalo sama sama tau ya yang lain dikasih tau, kalo sama sama enggak tau, ya ayo dicari tau, biar pada tau enggak sekedar tau. Kamu tau apa yang aku tau? Mari bersama mencari tau!!
itu diatas adalah posting iseng yang mengandng apapun yang mau dikandung. sekian =P