TIRAI SEMU
POPULER MINGGU INI
-
Aku sering mikir. . . Kenapa aku jadi aku. . Aku juga sering ngerasa. . . Pengen mati aja. . Aku sering ada di puncak depresi. . . Yang d...
-
MM1 . MM1 itu kelas aku di SMK N 2 Yogyakarta . MM dari kata MultiMedia. aku cinta, aku sayang MM1 . semuanya deh dari MM1 . hehe. Murid-m...
Saturday, September 28, 2024
EKSPEKTASI
Saturday, October 21, 2023
JADI, SIAPA YANG RUMIT?
Maaf, aku mudah menangis. Kalau kau ingin tahu, aku juga mudah berpikir ini dan itu, yang kata orang - orang overthinking namanya. Tapi tenang, aku tak mudah marah. Bagaimana bisa aku marah selain pada diriku sendiri yang lemah ini? Aku hanya sedikit mudah merajuk. Apa aku mudah tertawa? Ya, aku mudah tertawa, bahkan hanya dengan candaan bapak - bapak. Ohya, aku juga mudah tersipu. Tunggu dulu, katanya wanita itu sulit dipahami. Tapi ini, kenapa terlihat semua jadi mudah ya?
Bagaimana tak kau pahami? Dengan sedikit tingkah lakumu itu aku bisa tersipu sepanjang hari, berpikir ini dan itu dari pagi hingga petang. Hanya dengan hal kecil yang kau ceritakan, bisa membuatku tertawa terbahak. Hanya dengan kisah kisahmu aku mampu tersedu sedu dalam hati. Begitu mudahnya tapi tak kau pahami. Lalu bagaimana dengan aku yang begini? Masih tak kau pahami? Memang ya, menjadi rumit itu karena kamu. Menjadi sulit itu karenamu. Bukan aku yang rumit. Tapi kamu yang tak mampu memahami. Tak perlu terlalu dipikirkan. Terkadang yang perlu dipahami terpampang nyata didepan mata, tak perlu ditebak tebak seperti kuis.
Jika kau tau begitu mudahnya aku, dan masih saja kau seperti itu, jangan salahkan aku jika aku terjatuh dihadapanmu dan jangan beranggapan aku mampu berdiri sendiri. Jikapun aku mampu berdiri sendiri, jangan tanya apakah jatuhku itu sakit? Jangan tanya bagaimana lukaku. Beri saja candaan bapak - bapak. Aku akan tetap tertawa dan agar aku benar benar yakin, kau hadir untuk melucu menghiburku, bukan buatku tersipu. Kau hadir hanya untuk ceritakan kisah kisahmu, bukan untuk berkisah bersamaku.
Sunday, October 8, 2023
KATA MEREKA
Katanya, Cinta itu anugerah, untuk orang yang paham. Lalu siapa orang yang paham itu? Aku? Kamu? Lalu bagaimana untuk orang yang belum memahaminya? Apakah kemudian Cinta menjadi bukan anugerah? Lalu menjadi apa. Kata orang Romawi, Cinta berasal dari panah Cupid si Dewa Cinta. Namun, ada juga yang bilang Cinta itu dari Kuasa Allah karena jika kita membahas Cinta antara dua makhluk Tuhan, maka Cinta itu menjadi misteri, rahasia Illahi. Kata anak anak muda, “aku akan mencintaimu secara brutal dan ugal ugalan” lucu juga ya. Cinta Ibu, yang tak terhingga sepanjang masa. Ternyata begitu banyak kata Cinta yang sering muncul dikehidupan kita ya? Oh ya, untuk kawanku kak Anggun dan Ali yang baru saja menikah, HWD ya. Selamat kalian sudah saling menemukan Cinta. Ku pikir, untuk memahami Cinta kita butuh banyak waktu bersama. Cinta itu rasa kan? Atau sebenarnya Cinta itu kata kerja? Katanya jika kita cukup berani untuk mengenal Cinta, kita juga harus cukup berani mengenal teman temannya yang lain, seperti Senang, Sedih, Sakit, Jatuh, Bangun, Rindu, Sabar, dan banyak lainnya yang mungkin jika aku sebutkan dari tenggelamnya matahari hingga esok hari ayam mulai berkokok tidak akan ada habisnya. Iya, sebanyak itu, lalu bagaimana ya kita bisa memahami Cinta agar menjadi augerah? Apakah Cinta membutuhkan selaras serasi? Kupikir Cinta itu Anugerah. Betapapun kita tak memahaminya. Betapapun didalamnya terdapat sakit, betapapun didalamnya terdapat banyak pertanyaan, betapapun didalamnya sungguh membahagiakan. Karena ya Cinta itu Anugerah.
BTW, Terimakasih kepada kawan kawan IG yang sudah memberikan ide dengan 1 kata, jujurly random banget ada yang malah titip salam ucapan, udah kaya Radio. Tapi gapapa yang penting jadi 1 rangkaian yang nyamung hehe. Emang iya nyambung?
Tuesday, September 12, 2023
BERHENTI (?)
Thursday, August 17, 2023
s = v * t
Terkadang jarak mengajarkan kita tentang ruang dan waktu. Terkadang jarak mengajarkan kita tentang rindu. Jarak memberikan kita pelajaran. Yang jauh akan disadarkan. Dengan jarak kita mampu saling memahami dan saling mengerti. Namun dengan jarak pula kita dijauhkan, diuji, kemudian dipisahkan.
Jarak, mengajarkan kita untuk kembali. Jarak pula yang mengajari kita untuk mengakhiri. Dari jarak kita akirnya mengerti. Terkadang kita memerlukan jarak untuk saling introspeksi diri. Untuk kita yang tak lulus diuji, jarak akan menjadi mengerikan, menjelma menjadi petaka yang akhirnya hanya berbuah luka.
Terimakasih, Karena aku telah bertemu dua sisi jarak. Jarak yang mengajariku untuk memahami dan jarak, yang memberiku pelajaran untuk mengakhiri, kemudian memahami.