POPULER MINGGU INI

Saturday, September 28, 2024

EKSPEKTASI


Sering kali aku terpikirkan, kira kira apa saja yang sedang dipikirkan oleh orang orang, apa pikirannya sama denganku? Apa mereka memikirkan apa yang aku pikirkan?
Sering kali kita mendapatkan interaksi yang sungguh sangat berbeda dari apa yang kita bayangkan, atau mungkin sebenarnya kita bukan hanya membayangkan, tapi mengharapkan. Ada harapan yang terselip dari bayangan itu, ekspektasi. 
Terkadang ekspektasi kita terpenuhi, tapi lebih sering jauh dari ekspektasi. Namun apa daya itu hanya sekedar interaksi antar umat manusia. Tak ada yang perlu diharapkan. Justru yang harus kita lakukan adalah tidak berekspektasi. Bukannya kita sudah sepakat, berharap kepada manusia, berujung pada kecewa?
Terkadang aku benci pertemuan, walau dilain kesempatan aku juga menantikan. Pertemuan membuat kita harus mempersiapkan diri pada perpisahan. Membuat kita harus mempersiapkan diri untuk tidak berharap dan berekspektasi.
Oh Tuhan, bukankah kita hidup dari sebuah harapan? Lalu bagaimana aku harus hidup saat ini? Hal yang paling menyedihkan menurutku adalah bagaimana kita bertemu, berharap, berekspetasi dalam diam, kemudian harus berpisah dalam diam pula. Lalu harus bagaimana aku menghadapi perpisahan ini?
Oh Tuhan, maafkan aku telah banyak berharap yang bukan pada-Mu. Untuk saat ini aku mohon pada-Mu, lancarkan segala perpisahan yang nantinya akan ku hadapi, karena aku sangat siap untuk bertemu, namun sejujurnya aku tak sanggup untuk segera bertemu sebuah perpisahan, ketika aku mulai berekspektasi dan berharap.

Saturday, October 21, 2023

JADI, SIAPA YANG RUMIT?

Maaf, aku mudah menangis. Kalau kau ingin tahu, aku juga mudah berpikir ini dan itu, yang kata orang - orang overthinking namanya. Tapi tenang, aku tak mudah marah. Bagaimana bisa aku marah selain pada diriku sendiri yang lemah ini? Aku hanya sedikit mudah merajuk. Apa aku mudah tertawa? Ya, aku mudah tertawa, bahkan hanya dengan candaan bapak - bapak. Ohya, aku juga mudah tersipu. Tunggu dulu, katanya wanita itu sulit dipahami. Tapi ini, kenapa terlihat semua jadi mudah ya?

Bagaimana tak kau pahami? Dengan sedikit tingkah lakumu itu aku bisa tersipu sepanjang hari, berpikir ini dan itu dari pagi hingga petang. Hanya dengan hal kecil yang kau ceritakan, bisa membuatku tertawa terbahak. Hanya dengan kisah kisahmu aku mampu tersedu sedu dalam hati. Begitu mudahnya tapi tak kau pahami. Lalu bagaimana dengan aku yang begini? Masih tak kau pahami? Memang ya, menjadi rumit itu karena kamu. Menjadi sulit itu karenamu. Bukan aku yang rumit. Tapi kamu yang tak mampu memahami. Tak perlu terlalu dipikirkan. Terkadang yang perlu dipahami terpampang nyata didepan mata, tak perlu ditebak tebak seperti kuis.

Jika kau tau begitu mudahnya aku, dan masih saja kau seperti itu, jangan salahkan aku jika aku terjatuh dihadapanmu dan jangan beranggapan aku mampu berdiri sendiri. Jikapun aku mampu berdiri sendiri, jangan tanya apakah jatuhku itu sakit? Jangan tanya bagaimana lukaku. Beri saja candaan bapak - bapak. Aku akan tetap tertawa dan agar aku benar benar yakin, kau hadir untuk melucu menghiburku, bukan buatku tersipu. Kau hadir hanya untuk ceritakan kisah kisahmu, bukan untuk berkisah bersamaku.

Sunday, October 8, 2023

KATA MEREKA

    Katanya, Cinta itu anugerah, untuk orang yang paham. Lalu siapa orang yang paham itu? Aku? Kamu? Lalu bagaimana untuk orang yang belum memahaminya? Apakah kemudian Cinta menjadi bukan anugerah? Lalu menjadi apa. Kata orang Romawi, Cinta berasal dari panah Cupid si Dewa Cinta. Namun, ada juga yang bilang Cinta itu dari Kuasa Allah karena jika kita membahas Cinta antara dua makhluk Tuhan, maka Cinta itu menjadi misteri, rahasia Illahi.  Kata anak anak muda, “aku akan mencintaimu secara brutal dan ugal ugalan” lucu juga ya. Cinta Ibu, yang tak terhingga sepanjang masa. Ternyata begitu banyak kata Cinta yang sering muncul dikehidupan kita ya? Oh ya, untuk kawanku kak Anggun dan Ali yang baru saja menikah, HWD ya. Selamat kalian sudah saling menemukan Cinta. Ku pikir, untuk memahami Cinta kita butuh banyak waktu bersama. Cinta itu rasa kan? Atau sebenarnya Cinta itu kata kerja? Katanya jika kita cukup berani untuk mengenal Cinta, kita juga harus cukup berani mengenal teman temannya yang lain, seperti Senang, Sedih, Sakit, Jatuh, Bangun, Rindu, Sabar, dan banyak lainnya yang mungkin jika aku sebutkan dari tenggelamnya matahari hingga esok hari ayam mulai berkokok tidak akan ada habisnya. Iya, sebanyak itu, lalu bagaimana ya kita bisa memahami Cinta agar menjadi augerah? Apakah Cinta membutuhkan selaras serasi? Kupikir Cinta itu Anugerah. Betapapun kita tak memahaminya. Betapapun didalamnya terdapat sakit, betapapun didalamnya terdapat banyak pertanyaan, betapapun didalamnya sungguh membahagiakan. Karena ya Cinta itu Anugerah.

BTW, Terimakasih kepada kawan kawan IG yang sudah memberikan ide dengan 1 kata, jujurly random banget ada yang malah titip salam ucapan, udah kaya Radio. Tapi gapapa yang penting jadi 1 rangkaian yang nyamung hehe. Emang iya nyambung? 





Tuesday, September 12, 2023

BERHENTI (?)

  

        Aku hanya takut. Aku hanya terlalu banyak berpikir ini dan itu. Aku hanya tak mampu. Aku hanya tak tau. Sudah sangat lama aku terus begitu. Semua hanya ku rasakan, kemudian ku lupakan, tanpa pernah ku ungkapkan. Jangan ditanya bagaimana? Jangan ditanya apa rasanya? Aku sudah tak sanggup merasa. Kupikir aku cukup bijak untuk berusaha tak merasakan. Kupikir memang benar, semua rasa tak perlu diungapkan. Kupikir bijak untuk selalu banyak berpikir sebelum bertindak. Kupikir aku benar. Kupikir ini yang seharusnya. Aku hanya tak ingin sakit, aku hanya tak ingin sedih, aku hanya tak ingin… ah sudahlah, itu semua hanya kata kata yang ku rangkai agar menjadi kalimat indah untuk kau baca. Sudah kukatakan bukan, aku hanya takut, aku tak cukup berani untuk JUJUR untuk mengakui ini dan itu, mengakui aku menyayangimu, mengakui aku sungguh ingin bersamamu. Kupikir dengan ribuan kata yang aku rangkai, ratusan lagu yang aku dengarkan, puluhan buku yang aku baca, aku akan baik baik saja, kupikir aku akan mampu merelakan dengan baik. Ah sudahlah, bukankah ini yang menjadi pilihanku? Ternyata baru ini kusadari, aku hanya memilih cara lain untuk bersedih, aku hanya memilih cara lain untuk menangis, aku hanya memilih cara lain untuk sakit.
    Terimakasih untuk segala rasa yang pernah kau hadirkan, meskipun mungkin kau tak menyadari bahwa itu cukup membuatku tersenyum. Terimakasih kisah kisah yang kau ceritakan, itu cukup membuatku lebih mengetahuimu, meskipun sebenarnya ceritamu juga bukan hanya untukku. Terimakasih, mungkin aku belum sempat dan tak akan pernah sempat untuk katakan terimakasih, dan maaf aku tak sanggup untuk berterus terang, maaf aku tak mampu untuk mengatakan dengan jelas, kau tau? Begitu banyak tembok tembok yang sudah terlanjur ku bangun menjulang tinggi, luas, kokoh, yang bahkan aku sendiri lupa untuk memberikan satu pintu atau jendela.
    Pernah terlintas olehku, lucu juga ya, perempuan mungil sepertiku, yang mungkin sangat bebas berpendapat, tapi tak mampu utarakan perasaannya sendiri. Ya, itu tadi, memang terkadang tak semua rasa perlu diuangkapkan, seperti tumbuhan, tak semua tumbuhan perlu dirawat untuk menjadi tanaman bukan? Terkadang kita perlu memangkasnya, atau bahkan mencabutnya hingga ke akar agar tak mengganggu tumbuhan lain yang hendak kau besarkan menjadi tanaman. Mungkin ini adalah sebuah tanda untuk menjadi lebih dewasa. :)

Thursday, August 17, 2023

s = v * t

 


   Terkadang jarak mengajarkan kita tentang ruang dan waktu. Terkadang jarak mengajarkan kita tentang rindu. Jarak memberikan kita pelajaran. Yang jauh akan disadarkan. Dengan jarak kita mampu saling memahami dan saling mengerti. Namun dengan jarak pula kita dijauhkan, diuji, kemudian dipisahkan. 

    Jarak, mengajarkan kita untuk kembali. Jarak pula yang mengajari kita untuk mengakhiri. Dari jarak kita akirnya mengerti. Terkadang kita memerlukan jarak untuk saling introspeksi diri. Untuk kita yang tak lulus diuji, jarak akan menjadi mengerikan, menjelma menjadi petaka yang akhirnya hanya berbuah luka.

    Terimakasih, Karena aku telah bertemu dua sisi jarak. Jarak yang mengajariku untuk memahami dan jarak, yang memberiku pelajaran untuk mengakhiri, kemudian memahami.