Maaf, aku mudah menangis. Kalau kau ingin tahu, aku juga mudah berpikir ini dan itu, yang kata orang - orang overthinking namanya. Tapi tenang, aku tak mudah marah. Bagaimana bisa aku marah selain pada diriku sendiri yang lemah ini? Aku hanya sedikit mudah merajuk. Apa aku mudah tertawa? Ya, aku mudah tertawa, bahkan hanya dengan candaan bapak - bapak. Ohya, aku juga mudah tersipu. Tunggu dulu, katanya wanita itu sulit dipahami. Tapi ini, kenapa terlihat semua jadi mudah ya?
Bagaimana tak kau pahami? Dengan sedikit tingkah lakumu itu aku bisa tersipu sepanjang hari, berpikir ini dan itu dari pagi hingga petang. Hanya dengan hal kecil yang kau ceritakan, bisa membuatku tertawa terbahak. Hanya dengan kisah kisahmu aku mampu tersedu sedu dalam hati. Begitu mudahnya tapi tak kau pahami. Lalu bagaimana dengan aku yang begini? Masih tak kau pahami? Memang ya, menjadi rumit itu karena kamu. Menjadi sulit itu karenamu. Bukan aku yang rumit. Tapi kamu yang tak mampu memahami. Tak perlu terlalu dipikirkan. Terkadang yang perlu dipahami terpampang nyata didepan mata, tak perlu ditebak tebak seperti kuis.
Jika kau tau begitu mudahnya aku, dan masih saja kau seperti itu, jangan salahkan aku jika aku terjatuh dihadapanmu dan jangan beranggapan aku mampu berdiri sendiri. Jikapun aku mampu berdiri sendiri, jangan tanya apakah jatuhku itu sakit? Jangan tanya bagaimana lukaku. Beri saja candaan bapak - bapak. Aku akan tetap tertawa dan agar aku benar benar yakin, kau hadir untuk melucu menghiburku, bukan buatku tersipu. Kau hadir hanya untuk ceritakan kisah kisahmu, bukan untuk berkisah bersamaku.